Penerapan Model pembelajaran Flipped Classroom dan Scrabble
Game dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris
A.
Latar
Belakang
Pelaksaan
kegiatan pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 ini mengharuskan kita
beradaptasi dengan kebiasaan baru termasuk dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran daring sangat dianjurkan demi menekan penyebaran COVID-19. Akan
tetapi, pembelajaran daring penuh belum dapat dilaksanakan di sekolah kami
mengingat beberapa kendala seperti tidak
semua peserta didik memiliki fasilitas gawai dan internet yang memadai untuk melaksanakan
pembelajaran daring dan kurangnya motivasi anak dalam belajar secara daring
karena mereka tidak ada guru untuk bertanya ketika menemukan kesulitan ataupun
teman untuk berdiskusi. Selain itu, permasalahan yang muncul yaitu peserta
didik semakin kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan cenderung mengabaikan tugas yang diberikan.
Hal
tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapai dan dicari solusinya oleh
guru. Merujuk pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara, bahwa tujuan pendidikan
adalah untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, pendidik
itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak. Dari pemikiran tersebut, dapat dimaknai bahwa pendidik
hendaknya memikirkan karakteristik dan kondisi peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan
permasalahan tersebut, saya mencoba menerapkan pemikiran filosofis Ki Hadjar
Dewantara dalam pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom dan Scrabble Game dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris. Adapun tujuan dari kegiatan aksi nyata
ini diharapkan peserta didik lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran,
dapat meningkatkan hasil belajar, menjadi lebih bahagia dan merdeka dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, dan memiliki karakter positif diantaranya taat terhadap aturan,
disiplin, mandiri, dan mampu bekerja sama.
B.
Deskripsi
Aksi Nyata
Pada
masa pandemi covid 19, sekolah kami melaksanakan sistem pembelajaran daring
dan luring. Sistem belajar luring dilaksanakan karena
sekolah kami tergolong sekolah dengan jumlah peserta didik sedikit dan
mayoritas peserta didik tinggal di dekat sekolah. Hal ini tentu saja hasil
kesepakatan antara pihak sekolah dengan orang tua peserta didik. Pembelajaran daring dilakukan dari rumah,
dimana peserta didik telah diberikan modul dan video penjelasan materi yang
telah mereka salin di flashdisk. Sedangkan kegiatan luring dilaksanakan di
sekolah secara berkelompok dan bergilir
dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Pelaksanaan
pembelajaran sistem luring dan daring ini sesuai dengan model pembelajaran flipped classrrom. Model flipped classroom atau model
pembelajaran terbalik adalah pendekatan pedagogis inovatif yang berfokus pada
pengajaran yang berpusat pada peserta didik dengan membalik sistem pembelajaran
kelas tradisonal yang selama ini dilakukan oleh pengajar (Bergmann and Sam, 2012).
Pada
model pembelajaran Flipped Classroom,
peserta didik mempelajari materi di rumah secara mandiri dan mengerjakan tugas
di sekolah. Selain itu, saya menggunakan scrabble
game untuk belajar kosakata supaya kegiatan belajar lebih menyenangkan.
Dalam
melaksanakan aksi nyata pada modul filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini,
dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaa, dan
tahap penutup atau evaluasi.
1.
Tahap
Persiapan
a. Membuat
kesepakatan pembelajaran dengan peserta didik.
Kesepakatan yang telah dibuat
adalah:
1) Melaksanakan
pembiasaan membaca Al-qur’an dan sholat dhuha sebelum belajar
2) Guru
memberikan materi berupa modul dan video penjelasan
3) Pemberian
materi melalui flashdisk dan OTG. Bagi yang tidak memiliki handphone diberikan modul cetak.
4) Disiplin
dalam belajar dan mengerjakan tugas.
b. Berkonsultasi
dengan kepala sekolah dan rekan guru lainnya.
Hasil dari konsultasi adalah:
1) Kepala
sekolah mendukung dan memberikan masukan untuk pelaksanaan tugas tindakan nyata.
2) Rekan
guru mendukung dan ikut membantu.
c. Membagikan
informasi mengenai pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dengan rekan guru
lainnya untuk menyamakan persepsi tentang pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan
dengan melakukan sosialisasi materi filosofis Ki Hadjar Dewantara yang
dilakukan dengan menggunakan media Zoom
Meeting.
d. Mengidentifikasi
karakter dan latar belakang peserta didik.
Identifikasi karakter dan latar
belakang peserta didik dilakukan dengan observasi dan tanya jawab dengan
peserta didik terkait kebiasaan mereka ketika belajar, kemudahan dan kesulitan
yang mereka hadapi, peran orang tua, kondisi di rumah, cara belajar yang
disukai, dan sebagainya.
e. Merancang
kegiatan pembelajaran
Membuat rencana pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran flipped
classroom dan scrabble game.
2.
Tahap
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran flipped
classroom adalah sebagai berikut:
a. Tahap
1
Peserta didik mempelajari materi
sendiri di rumah. Mereka membaca modul dan menonton video penjelasan materi
yang dibuat oleh guru yang sudah disalin ke flashdisk.
Kemudian, mencatat hal-hal penting dan yang tidak dimengerti dari modul atau
vide.
b. Tahap
2
Peserta didik datang ke kelas untuk
mengerjakan kegiatan dan mengerjakan tugas di sekolah. Di sekolah, guru terlebih
dahulu guru membuka kegiatan pembelajaran, memberikan motivasi, dan memberikan
penguatan terhadap materi.
c. Tahap
3
Menerapkan kemampuan peserta didik
dalam proyek dan simulasi di dalam kelas. Pada materi teks berbentuk label,
peserta didik melakukan presentasi mengungkapkan informasi yang terdapat pada
label produk yang mereka miliki secara berkelompok.
d. Tahap
4
Mengukur pemahaman peserta didik
yang dilakukan di kelas pada akhir materi pembelajaran. Peserta didik
mengerjakan soal evaluasi terkait materi secara individu.
Sedangkan,
permainan scrabble game untuk belajar
kosakata dilaksanakan dengan cara membagi peserta didik ke dalam beberapa
kelompok. Kemudian, setiap kelompok diberi beberapa huruf dan mereka harus
menemukan kosakata yang berhubungan dengan materi dari huruf-huruf yang diberikan.
Huruf-huruf tersebut disusun membentuk kata dalam kertas yang sudah disediakan.
3.
Tahap
Evaluasi
a. Mengevaluasi
kegiatan yang telah dilakukan. Pertama mengevaluasi kegiatan sosialisasi kepada
guru dengan memberikan angket setelah pelaksanaan sosialisasi melalui google
frormulir. Kedua, mengevaluasi kegiatan belajar terhadap peserta didik dengan
bertanya langsung kepada mereka dan melakukan refleksi bersama-sama.
b. Memberikan
penilaian terhadap kegiatan belajar peserta didik baik dalam proses dan hasil
belajarnya.
C.
Hasil
dari Aksi Nyata yang Dilakukan
Kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran flipped
classroom dan scrabble game
membuat peserta didik lebih antusias dalam belajar. Mereka tidak lagi kebingungan
karena mereka mempelajari materi terlebih dahulu di rumah dan mengerjakan tugas
di sekolah, sehingga mereka dapat bertanya kepada guru atau berdiskusi dengan
peserta didik yang lainnya dalam mengerjakan proyek atau tugas.
Kemudian, peserta didik
sangat antusias dan senang ketika belajar kosakata dalam Bahasa Inggris dengan
menggunakan scrabble game. Mereka
tertantang untuk mencari kata dari huruf-huruf acak bersama rekan-rekannya. Hal
ini tentu saja membuat kegiatan pembelajaranmenjadi lebih menyenangkan. Hasil
belajar peserta didik pun lebih meningkat jika dibandingkan dengan pembelajaran
sebelumnya.
Selain melaksanakan
aksi nyata terhadap peserta didik, saya juga melakukan sosialisasi tentang
pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara kepada rekan guru. Dari sosialisasi
tersebut, rekan-rekan guru berpendapat bahwa materi tentang filosofis Ki Hadjar
Dewantara sangat bermanfaat dan mengingatkan dan memotivasi kembali mereka
untuk menjalankan tugas utama guru sebagai penuntun dalam tumbuh kembang peserta
didik. Mereka juga berpendapat setelah mengikuti sosialisasi
menjadi lebih memahami cara menghadapi peserta didik dengan berbagai karakter
dan kemampuan yang mereka miliki sehingga guru tidak harus memaksakan
pembelajaran sesuai dengan apa yang guru inginkan namun sebaliknya guru harus
mampu meningkatkan kemampuan yang dimiliki peserta didik pada proses
pembelajaran.
D.
Pembelajaran
yang Didapat dari Pelaksanaan
Belajar merupakan
proses mencari kebenaran dari kesalahan, menemukan keberhasilan dari kegagalan,
dan mendapatkan peluang dari tantangan. Pembelajaran yang diperoleh dari
melaksanakan kegiatan aksi nyata terkait modul 1.1 yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran Flipped Classroom dan
scrable game, yaitu:
1.
Dalam menerapkan filosofis pendidikan Ki
Hadjar Dewantara ini saya menjadi terdorong untuk menggali potensi saya lebih
dalam lagi dalam mengajar dan menerapkan hal-hal positif baru dalam kegiatan
pembelajaran yang lebih berpihak pada murid.
2.
Penerapan model pembelajaran flipped classroom relevan dengan sistem
belajar daring dan luring yang sekolah kami laksanakan. Model pembelajaran ini
membuat kegiatan belajar luring dan daring menjadi lebih terarah.
3.
Menggunakan scrabble game untuk belajar kosakata lebih menyenangkan bagi peserta
didik dan dapat meningkatkan penguasaan kosakata dan kolaborasi mereka.
4.
Penerapan model pembelajaran flipped classroom ini belum dapat
dilaksanakan dengan sempurna, khususnya untuk peserta didik yang belum memiliki
kemandirian dalam belajar.
5.
Permainan scrabble game memerlukan waktu yang cukup banyak khususnya bagi
peserta didik yang kemampuan kosakatanya masih rendah, sehingga perlu latihan
lebih banyak lagi agar mereka lebih terbiasa.
E.
Rencana
Perbaikan
Penerapan
model pembelajaran flipped classroom
ini menuntut peserta didik untuk lebih mandiri memahami materi pembelajaran.
Akan tetapi belum semua peserta didik dapat melakukan hal tersebut. Oleh karena
itu, sebagai guru saya harus tetap konsisten membimbing dan memotivasi mereka
untuk belajar terlebih pada masa pandemi
COVID-19 in. Adapun rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa depan adalah
dengan menambah pemahaman tentang model pembelajaran flipped classroom supaya saya dapat menerapkannya lebih baik lagi
dan meningkatkan kemampuan saya dalam mengenali karakteristik dan potensi
peserta didik.
F.
Dokumentasi
Pelaksanaan Kegiatan
Berikut
ini beberapa dokumentasi proses maupun hasil pelaksanaan aksi nyata modul 1.1.
tentang pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan dan
Pengajaran.
1.
Link
Video Aksi Nyata
Aksi nyata penerepan Model
pembelajaran Flipped Classroom dan Scrabble Game ini dapat dilihat pada
link berikut ini:
2.
Foto-Foto
Kegiatan
Foto-foto kegiatan terlampir pada
halaman selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar