Rabu, 17 Februari 2021

Aksi Nyata 1.1. Pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan dan Pengajaran

 

Penerapan Model pembelajaran Flipped Classroom dan Scrabble Game dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris

 

A.      Latar Belakang

Pelaksaan kegiatan pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 ini mengharuskan kita beradaptasi dengan kebiasaan baru termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran daring sangat dianjurkan demi menekan penyebaran COVID-19. Akan tetapi, pembelajaran daring penuh belum dapat dilaksanakan di sekolah kami mengingat beberapa kendala seperti  tidak semua peserta didik memiliki fasilitas gawai dan internet yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran daring dan kurangnya motivasi anak dalam belajar secara daring karena mereka tidak ada guru untuk bertanya ketika menemukan kesulitan ataupun teman untuk berdiskusi. Selain itu, permasalahan yang muncul yaitu peserta didik semakin kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan cenderung  mengabaikan tugas yang diberikan.

Hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapai dan dicari solusinya oleh guru. Merujuk pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara, bahwa tujuan pendidikan adalah  untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dari pemikiran tersebut, dapat dimaknai bahwa pendidik hendaknya memikirkan karakteristik dan kondisi peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, saya mencoba menerapkan pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dalam pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom dan Scrabble Game dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris. Adapun tujuan dari kegiatan aksi nyata ini diharapkan peserta didik lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar, menjadi lebih bahagia dan  merdeka dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan memiliki karakter positif diantaranya taat terhadap aturan, disiplin, mandiri, dan mampu bekerja sama.

 

B.            Deskripsi Aksi Nyata

Pada masa pandemi covid 19, sekolah kami melaksanakan sistem pembelajaran daring dan  luring.  Sistem belajar luring dilaksanakan karena sekolah kami tergolong sekolah dengan jumlah peserta didik sedikit dan mayoritas peserta didik tinggal di dekat sekolah. Hal ini tentu saja hasil kesepakatan antara pihak sekolah dengan orang tua peserta didik.  Pembelajaran daring dilakukan dari rumah, dimana peserta didik telah diberikan modul dan video penjelasan materi yang telah mereka salin di flashdisk.  Sedangkan kegiatan luring dilaksanakan di sekolah secara berkelompok dan bergilir  dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

Pelaksanaan pembelajaran sistem luring dan daring ini sesuai dengan model pembelajaran flipped classrrom. Model flipped classroom atau model pembelajaran terbalik adalah pendekatan pedagogis inovatif yang berfokus pada pengajaran yang berpusat pada peserta didik dengan membalik sistem pembelajaran kelas tradisonal yang selama ini dilakukan oleh pengajar (Bergmann and Sam, 2012). Pada model pembelajaran Flipped Classroom, peserta didik mempelajari materi di rumah secara mandiri dan mengerjakan tugas di sekolah. Selain itu, saya menggunakan scrabble game untuk belajar kosakata supaya kegiatan belajar lebih menyenangkan.

Dalam melaksanakan aksi nyata pada modul filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini, dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaa, dan tahap penutup atau evaluasi.

 

1.    Tahap Persiapan

a.    Membuat kesepakatan pembelajaran dengan peserta didik.

Kesepakatan yang telah dibuat adalah:

1)      Melaksanakan pembiasaan membaca Al-qur’an dan sholat dhuha sebelum belajar

2)      Guru memberikan materi berupa modul dan video penjelasan

3)      Pemberian materi melalui flashdisk dan OTG. Bagi yang tidak memiliki handphone diberikan modul cetak.

4)      Disiplin dalam belajar dan mengerjakan tugas.

 

 

b.    Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan rekan guru lainnya.

Hasil dari konsultasi adalah:

1)      Kepala sekolah mendukung dan memberikan masukan untuk pelaksanaan tugas tindakan nyata.

2)      Rekan guru mendukung dan ikut membantu.

c.    Membagikan informasi mengenai pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dengan rekan guru lainnya untuk menyamakan persepsi tentang pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi materi filosofis Ki Hadjar Dewantara yang dilakukan dengan menggunakan media Zoom Meeting.

d.   Mengidentifikasi karakter dan latar belakang peserta didik.

Identifikasi karakter dan latar belakang peserta didik dilakukan dengan observasi dan tanya jawab dengan peserta didik terkait kebiasaan mereka ketika belajar, kemudahan dan kesulitan yang mereka hadapi, peran orang tua, kondisi di rumah, cara belajar yang disukai, dan sebagainya.

e.    Merancang kegiatan pembelajaran

Membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran flipped classroom dan scrabble game.

 

2.    Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran flipped classroom adalah sebagai berikut:

a.       Tahap 1

Peserta didik mempelajari materi sendiri di rumah. Mereka membaca modul dan menonton video penjelasan materi yang dibuat oleh guru yang sudah disalin ke flashdisk. Kemudian, mencatat hal-hal penting dan yang tidak dimengerti dari modul atau vide.

b.      Tahap 2

Peserta didik datang ke kelas untuk mengerjakan kegiatan dan mengerjakan tugas di sekolah. Di sekolah, guru terlebih dahulu guru membuka kegiatan pembelajaran, memberikan motivasi, dan memberikan penguatan terhadap materi.

c.       Tahap 3

Menerapkan kemampuan peserta didik dalam proyek dan simulasi di dalam kelas. Pada materi teks berbentuk label, peserta didik melakukan presentasi mengungkapkan informasi yang terdapat pada label produk yang mereka miliki secara berkelompok.

d.      Tahap 4

Mengukur pemahaman peserta didik yang dilakukan di kelas pada akhir materi pembelajaran. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi terkait materi secara individu.

Sedangkan, permainan scrabble game untuk belajar kosakata dilaksanakan dengan cara membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok. Kemudian, setiap kelompok diberi beberapa huruf dan mereka harus menemukan kosakata yang berhubungan dengan materi dari huruf-huruf yang diberikan. Huruf-huruf tersebut disusun membentuk kata dalam kertas yang sudah disediakan.

 

3.    Tahap Evaluasi

a.    Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan. Pertama mengevaluasi kegiatan sosialisasi kepada guru dengan memberikan angket setelah pelaksanaan sosialisasi melalui google frormulir. Kedua, mengevaluasi kegiatan belajar terhadap peserta didik dengan bertanya langsung kepada mereka dan melakukan refleksi bersama-sama.

b.    Memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar peserta didik baik dalam proses dan hasil belajarnya.

 

C.      Hasil dari Aksi Nyata yang Dilakukan

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran flipped classroom dan scrabble game membuat peserta didik lebih antusias dalam belajar. Mereka tidak lagi kebingungan karena mereka mempelajari materi terlebih dahulu di rumah dan mengerjakan tugas di sekolah, sehingga mereka dapat bertanya kepada guru atau berdiskusi dengan peserta didik yang lainnya dalam mengerjakan proyek atau tugas.

Kemudian, peserta didik sangat antusias dan senang ketika belajar kosakata dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan scrabble game. Mereka tertantang untuk mencari kata dari huruf-huruf acak bersama rekan-rekannya. Hal ini tentu saja membuat kegiatan pembelajaranmenjadi lebih menyenangkan. Hasil belajar peserta didik pun lebih meningkat jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya.

Selain melaksanakan aksi nyata terhadap peserta didik, saya juga melakukan sosialisasi tentang pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara kepada rekan guru. Dari sosialisasi tersebut, rekan-rekan guru berpendapat bahwa materi tentang filosofis Ki Hadjar Dewantara sangat bermanfaat dan mengingatkan dan memotivasi kembali mereka untuk menjalankan tugas utama guru sebagai penuntun dalam tumbuh kembang peserta didik. Mereka juga berpendapat setelah mengikuti sosialisasi menjadi lebih memahami cara menghadapi peserta didik dengan berbagai karakter dan kemampuan yang mereka miliki sehingga guru tidak harus memaksakan pembelajaran sesuai dengan apa yang guru inginkan namun sebaliknya guru harus mampu meningkatkan kemampuan yang dimiliki peserta didik pada proses pembelajaran.

 

D.      Pembelajaran yang Didapat dari Pelaksanaan

Belajar merupakan proses mencari kebenaran dari kesalahan, menemukan keberhasilan dari kegagalan, dan mendapatkan peluang dari tantangan. Pembelajaran yang diperoleh dari melaksanakan kegiatan aksi nyata terkait modul 1.1 yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom dan scrable game, yaitu:

1.        Dalam menerapkan filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara ini saya menjadi terdorong untuk menggali potensi saya lebih dalam lagi dalam mengajar dan menerapkan hal-hal positif baru dalam kegiatan pembelajaran yang lebih berpihak pada murid.

2.        Penerapan model pembelajaran flipped classroom relevan dengan sistem belajar daring dan luring yang sekolah kami laksanakan. Model pembelajaran ini membuat kegiatan belajar luring dan daring menjadi lebih terarah.

3.        Menggunakan scrabble game untuk belajar kosakata lebih menyenangkan bagi peserta didik dan dapat meningkatkan penguasaan kosakata dan kolaborasi mereka.

4.        Penerapan model pembelajaran flipped classroom ini belum dapat dilaksanakan dengan sempurna, khususnya untuk peserta didik yang belum memiliki kemandirian dalam belajar.

5.        Permainan scrabble game memerlukan waktu yang cukup banyak khususnya bagi peserta didik yang kemampuan kosakatanya masih rendah, sehingga perlu latihan lebih banyak lagi agar mereka lebih terbiasa.

 

E.            Rencana Perbaikan

Penerapan model pembelajaran flipped classroom ini menuntut peserta didik untuk lebih mandiri memahami materi pembelajaran. Akan tetapi belum semua peserta didik dapat melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, sebagai guru saya harus tetap konsisten membimbing dan memotivasi mereka untuk  belajar terlebih pada masa pandemi COVID-19 in. Adapun rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa depan adalah dengan menambah pemahaman tentang model pembelajaran flipped classroom supaya saya dapat menerapkannya lebih baik lagi dan meningkatkan kemampuan saya dalam mengenali karakteristik dan potensi peserta didik.

 

F.            Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan

Berikut ini beberapa dokumentasi proses maupun hasil pelaksanaan aksi nyata modul 1.1. tentang pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan dan Pengajaran.


1.        Link Video Aksi Nyata

Aksi nyata penerepan Model pembelajaran Flipped Classroom dan Scrabble Game ini dapat dilihat pada link berikut ini:

https://youtu.be/dAUJEBH2lMA


2.        Foto-Foto Kegiatan

Foto-foto kegiatan terlampir pada halaman selanjutnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar